Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Penyesuaian anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menjadi bagian dari strategi fiskal untuk memastikan sinergi lintas pemerintah, dari pusat hingga daerah.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menyebut jika perubahan anggaran dilakukan juga untuk menyesuaikan instruksi nasional. Serta menyelaraskan kebijakan daerah dengan visi-misi presiden, gubernur, serta program strategis Kota Semarang.
“Beberapa kegiatan harus direvisi, ditambah, atau bahkan dikurangi agar selaras dengan misi pusat, provinsi, dan kota,” ujarnya.
Pemkot Semarang bakal memprioritaskan pembangunan infrastruktur dasar dalam penyesuaian anggaran tersebut. Seperti penanganan untuk sekolah yang rusak yang mendapat bantuan dari pusat.
Sejumlah anggaran yang mengalami pergeseran seperti anggaran APBD kota yang akan dialihkan untuk program ketahanan pangan dan menyiapkan infrastruktur tahun 2026. Kemudian difokuskan untuk merealisasikan pemberian dana Rp25 juta per RT per tahun.
Dana ini berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Silpa sendiri muncul karena efisiensi dan kendala waktu pelaksanaan kegiatan.
“Kadang ada proyek yang dianggarkan Rp100 juta, tapi selesai hanya dengan Rp97 juta. Itu efisiensi. Ada juga kegiatan yang tidak sempat dilaksanakan karena keputusan dari pusat datang terlambat, sementara waktu pelaksanaan terbatas,” ujarnya.
“Daripada memaksakan dan berisiko hukum, lebih baik tidak dijalankan. Itu juga menjadi bagian dari Silpa,” lanjutnya. (Adv)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com