palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sebuah video beredar di media sosial menyebut ayam warna-warni merupakan limbah bagi penetasan yang tidak memiliki nilai jual. Pernyataan ini menimbulkan rasa penasaran publik.
Tapi sebelum itu, apa sebenarnya arti dari limbah penetasan?
Dilansir dari Kompas, pakar Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Rury Eprilurahman menjelaskan, dalam industri unggas, limbah penetasan merujuk pada hasil sampingan dari proses penetasan telur dalam skala besar yang tidak bisa digunakan secara ekonomis.
Rurry menjelaskan bahwa limbah penetasan memiliki macam-macam bentuk, seperti telur infertil atau gagal menetas, cangkang telur anak ayam yang lemah atau cacat, atau bahkan anak ayam jantan dari ras petelur (layer) yang dianggap tidak menguntungkan secara ekonomi.
Anak ayam jantan dari ras petelur tidak akan tumbuh produktif bahkan tidak efisien sebagai ayam pedaging, sehingga kerap dieliminasi. Di beberapa negara, proses eliminasi dilakukan dalam skala besar menggunakan gas atau alat penghancur otomatis yang dapat menimbulkan polemik etis.
Namun di Indonesia, sebagian anak ayam jantan tidak dimusnahkan, melainkan dijual murah ke pasar dan di sinilah praktik pewarnaan mulai muncul.
Pewarnaan yang mencolok pada bulu anak ayam dilakukan sebagai bentuk strategi pemasaran, khususnya untuk menarik minat anak-anak, utamanya di sekitar pasar tradisional.
Hal yang perlu diketahui adalah, praktik ini ternyata menyimpan sejumlah risiko.
Beberapa pedagang mungkin menggunakan pewarna makanan yang lebih aman, tetapi tak sedikit pula yang memakai pewarna tekstil atau zat kimia murah yang berpotensi membahayakan hewan.
Ayam warna-warni seringkali merasa stress dengan suhu tubuh yang terganggu hingga menyebabkan iritasi kulit atau mata.
Secara prinsip, praktik ini bertentangan dengan kesejahteraan hewan yang harus dijaga. Sejumlah regulasi yang bisa dirujukan antara lain: UU No. 18 Tahun 2009 juncto, UU No. 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, PP No. 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan. (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com