Pemkab Rembang Galakkan Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Tidak bisa dimungkiri, kasus kekerasan terhadap perempuan memang masih sering terjadi di tengah masyarakat. Khususnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan terlebih kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.

Oleh karena itulah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui Pengurus Karang Taruna, TP PKK, dan Dinsos PPKB tak henti-hentinya menggiatkan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan.

Menyoroti kasus kekerasan pada anak di bawah umur, Ahmad Rif’an selaku Ketua Pengurus Karang Taruna Kabupaten Rembang menekankan pentingnya penguatan kesadaran dalam tubuh keluarga yang bersangkutan. Karena menurutnya, kasus-kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur tersebut justru paling banyak datang dari lingkungan keluarganya sendiri.

“Kasus-kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur meliput fisik, psikis, seks, dan verbal, itu paling banyak justru dari orang terdekat. Namun itu bisa diantisipasi dengan adanya penguatan keluarga,” ujarnya, Senin (3/5/2021).

Baca juga: Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis Meningkat dalam Setahun Terakhir

Menurutnya peran elemen masyarakat juga sangat krusial dalam memberikan pengawasan dan sosialisasi pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan, khususnya anak di bawah umur.

“Karang Taruna, KPAD, FAD, diharapkan lebih optimal fungsinya, tidak sekadar sebagai organisasi yang sifatnya hanya nama tetapi juga harus ada action di dalam sosialisasi pencegahan. Tidak hanya mengejar laporan tetapi juga harus ada impact yang jelas,” ujarnya.

Di lain pihak, Ketua TP PKK Rembang, Haziroh Hafidz, mengimbau agar para orang tua memperhatikan 2 hal. Yakni menghindarkan anaknya dari pernikahan dini dan mengontrol anaknya dalam bergaul.

Baca juga: Angka Pernikahan Dini di Jateng Mencapai 4.618 Kasus

Dua hal tersebut secara berkaitan merupakan upaya untuk mencegah adanya kasus KDRT, kelahiran bayi stunting, dan tentunya adanya seks bebas di kalangan remaja/anak-anak.

“Salah satu support terjadinya KDRT itu ya karena pernikahan dini ini. Karena secara ekonomi belum siap, fisik dan mental juga belum siap. Biasanya pernikahan dini itu terjadi gara-gara pergaulan bebas. Jadi tolong dihindari,” terangnya.

Sementara itu, Budi Setiasih selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Sejahtera Dinsos PPKB mengimbau agar para perempuan korban kekerasan berani melapor untuk mendapatkan pendampingan.

“Apabila terjadi kasus kekerasan terhadap dirinya, anggota keluarganya, atau masyarakat di lingkungannya harus dilaporkan kepada kami, sehingga bisa ditangani,” tegasnya. (*)

Baca juga: Picu Trauma Mendalam, 4 Cara Mengahadapi Korban Kekerasan Seksual

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Ulfa PS

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati