Dinilai Sempit, Pedagang Boleh Tempati Lebih dari Satu Kios Sementara

Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.comKios sementara yang disediakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang di depan terminal Lasem belum ditempati oleh pedagang. Hal itu disebabkan beberapa pedagang enggan menempati, lantaran tempatnya sempit. Sedangkan beberapa pedagang lainnya menunggu hari baik untuk menempati kios tersebut.

Kasubag Program Dinindagkop Widodo mengatakan, anggaran yang ada senilai Rp180 juta. Ia mengaku, anggaran itu memang tidak cukup jika digunakan untuk mengakomodir pedagang yang jumlahnya 130 lebih. Maka, kios sementara yang disediakan Pemkab Rembang tampak apa adanya.

“Dengan anggaran tersebut kalau untuk memenuhi seluruh pedagang, dibuat kotak kios sementara memang tidak cukup. Apalagi untuk 100 orang lebih pedagang. Anggaran tersebut hanya cukup untuk 98 pedagang,” ungkapnya kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Kamis, (8/7/2021).

Widodo menjelaskan, beberapa pedagang tidak mau menempati kios sementara tersebut dan memilih mencari lahan sendiri yang lebih representatif. Meski begitu, ia meminta agar sebagian pedagang lain tetap mau menempatinya. Dengan alternatif, satu pedagang bisa menempati lebih dari satu kios jika memang satu kios dirasa tidak memadai.

“Kalau memang lahan 2×1,5 meter itu tidak cukup, satu pedagang bisa menempati dua atau tiga kios kalau ada yang masih kosong. Yang penting dimanfaatkan biar tidak mubadzir,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pedagang sedianya sudah diinstruksikan pindah ke kios sementara pada 14 Juni 2021 lalu. Mengingat saat ini, untuk kios lama di alun-alun Lasem memang sudah dikosongkan dan mendekati proses pembongkaran. Namun, dalam pantauan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, hingga pagi ini, Kamis (8/7/2021), tampak belum ada satupun pedagang yang menempati kios sementara tersebut.

Sabarudin, salah satu pedagang alun-alun Lasem mengaku tidak akan menempati kios yang sudah disediakan oleh Pemkab Rembang. Menurutnya kios tersebut kurang layak. Ia mengaku lebih memilih mengontrak ruko yang lebih cocok untuk menjual baksonya.

“Saya tidak pakai kios yang sudah disediakan, soalnya tidak memadai. Peralatan jualan saya tidak bisa masuk untuk ukuran kios yang tersedia. Peralatan saya ukurannya 175×150 cm. Sedangkan lapak yang tersedia cuma 150×200 cm. Yang di sini saja ini sudah sumpek padahal ini ukuran 25,” terangnya. (*)

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati