Melalui Swakelola, Petani Diimbau Rawat Hasil Program RJIT dengan Baik

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Ditunjuknya Kelompok Tani (Poktan) dalam mengelola pengerjaan pembangunan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) secara swakelola, menjadikan kewajiban dan tanggungjawab kelompok dalam memaksimalkan program RJIT.

Menurut Petugas Admin Bagian Pengelolaan Lahan dan Air (PLA), Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Yuwono, petani diimbau supaya memberikan perawatan secara optimal terhadap program RJIT yang telah dibangun secara swakelola. Sebagaimana aturan ini telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Demi terpeliharanya saluran irigasi yang telah dipercaya mendapat bantuan rehabilitasi, maka kelompok yang berhak menerima harus memelihara dan merawat dengan baik, “ujar Yuwono kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Sabtu (9/8/2021).

Pelaksanaan pembangunan RJIT tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Pasalnya, tahun ini Pemerintah tidak melibatkan pihak swasta dari kontraktor dalam membantu pembangunan.

Namun, pemerintah menunjuk kelompok tani agar merencanakan pembangunan secara swakelola. Dengan membentuk Unit Pengelola Keuangan Kelompok (UPKK), kelompok tani akan melaksanakan pembangunan unit tersebut.

Setelah itu UPKK dapat mencairkan anggaran melalui rekening bank BRI yang telah ditunjuk sebagai mitra.

Pada akhir kegiatan, kelompok tani harus menyetorkan laporan pertanggungjawaban (LPJ). Dengan melampirkan bahan material, biaya tenaga kerja, alur buku kas, foto perkembangan dari musyawarah kelompok maupun pembangunan.

Kemudian dilakukan berita acara. Setelah itu, akan diperiksa dan dievaluasi. Berikutnya serah terima secara resmi swakelola dengan syarat yang ditetapkan.

Apabila tidak ada perawatan yang baik dan kepedulian kelompok dalam mengoptimalisasi saluran tersebut. Maka pemerintah tidak akan merekomendasikan pengajuan lokasi itu lagi.

“Sehingga apabila mereka mengajukan e-proposal CPCL secara otomatis akan kami cancel,” imbuh Yuwono.

Yuwono sangat berharap agar kelompok tani dapat memanfatkan dan memelihara hasil RJIT dengan baik.

“Semoga petani dan kelompok memanfaatkan fasilitas dari pemerintah yang sudah dibangun. Jika ada kerusakan, maka bagaimana caranya mereka dapat memanage dengan swakelola,” pungkasnya. (*)

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Mila Candra