Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinindagkop) Kabupaten Rembang Hasanudin mengatakan, Pemkab Rembang masih menimbang penerapan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk ke pasar tradisional. Pasalnya vaksinasi Covid-19 di Rembang belum menyeluruh.
“Kalau digunakan aplikasinya kami masih belum. Bukan kami (Dinindagkop) yang memutuskan, itu di Satgas Dinkes. Tapi kami baru berupaya menganalisa aplikasi ini,” ungkap Hasanudin kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com saat ditemui di kantornya.
Ia juga menilai, penerapan aplikasi di pasar tradisional agak sulit, sebab masyarakat yang keluar masuk pasar tradisional heterogen dan lebih banyak dibandingkan swalayan atau ritel moderen. Oleh karenanya, butuh kajian sebelum menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Saat ini pemerintah Rembang, lebih fokus kepada upaya menambah kesadaran masyarakat agar bersedia divaksin. Setelah vaksinasi sudah menyeluruh, aplikasi ini baru bisa efektif digunakan.
“Kita dorong terus, minta vaksinasi untuk masyarakat pasar-pasar secara keseluruhan. Dimana aplikasi itu belum, ini kita baru menyelesaikan vaksinasi pasar supaya bisa lancar. Di swalayan ini juga masih belum,” imbuhnya.
Ia mengaku, upaya percepatan vaksinasi kepada pedagang pasar tradisional saat ini sudah berjalan sesuai roadmap dari Pemkab, kesadaran masyakat untuk divaksin juga sudah tinggi. Kendala terbesar dalam vaksinasi di Rembang adalah stok vaksinnya yang terbatas.
Meski tanpa aplikasi tracker vaksin, Hasanudin berani memastikan jika kondisi pasar-pasar tradisional di Rembang saat ini cukup terkendali. Hal itu dibuktikan dalam beberapa pekan terakhir tak terjadi klaster Covid-19 di pasar tradisional. Protokol kesehatan sesuai ketentuan PPKM Level 3 sudah dilaksanakan.
Tim Redaksi Khusus Video dan Konten