Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Bantuan pemerintah terhadap pelaku kesenian lokal masih sangat terbatas. Padahal kondisi kelompok kesenian semakin terpinggirkan oleh hiburan kesenian modern dan budaya barat.
Berbagai kesenian seperti Ludruk, Wayang Orang, Kethoprak, Wayang Kulit, Macapat, atau Seni Tari harus bertahan hanya dengan modal semangat dari masing-masing kelompok.
Oleh karena itu, Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah, Endro Dwi Cahyono mengadakan Pagelaran Ngaji Wayang Nusantara dengan tema Sirnaning Ampak-ampak Pandawa di Hall Rumah Makan Sapto Renggo Baru, Kamis (10/2/2022).
Endro menyampaikan, pagelaran Ngaji Wayang Nusantara sebagai komitmen membantu pelaku seni untuk tetap bertahan dalam kondisi sulit.
“Satu sisi lain, dikarenakan ada gempuran budaya modern yang sudah merasuki generasi milenial. Seperti drama korea dan budaya barat lainnya,” ujarnya saat melakukan konferensi pers.
Ia menambahkan, perlu adanya solusi baru untuk mendekatkan kesenian tradisional dengan para generasi milenial, seperti pembuatan konten video yang menarik dengan durasi pendek yang bertemakan cerita pewayangan dan di-upload di Youtube maupun Media Sosial (medsos).
“Di masa pandemi Covid-19 juga menyulitkan kita semua untuk bergerak karena aturan yang ketat dari Pemerintah. Namun tak perlu patah arang, harapan kita semua pandemi ini segera usai dan kita dapat berkarya lagi dengan baik,” ujarnya.
Perlu diketahui, pada tanggal 25 Desember 2021 yang lalu, Endro Dwi Cahyono juga bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah mengadakan pagelaran Kethoprak di Sanggar Seni Wahyu Manggolo. Hal tersebut sebagai komitmen mendukung kesenian lokal untuk tetap berkembang.
“Dengan kapasitas saya di Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, saya siap mendorong Pemerintah untuk bersama-sama memajukan kesenian lokal dengan segala upaya yang kita miliki,” kata Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Sementara itu, pagelaran Ngaji Wayang Nusantara tersebut dimeriahkan oleh Qasidah dan Gamelan Kalimosodo. Tokoh yang menjadi dalang Wayang Kulit yakni Ilham Supriyanto dan anaknya. (*)
Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com