Apa Itu Stunting? Berikut Dampak dan Faktor Penyebabnya

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Stunting menjadi salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia yang kompleks. Di Indonesia sendiri tingkatnya cenderung fluktuatif. Stunting ini rentan dialami oleh balita dan anak-anak akibat kekurangan nutrisi (mal nutrisi).

Menurut laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), definisi stunting mengalami perubahan. World Health Organization (WHO) mendefinisikan stunting sebagai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Stunting umumnya ditandai dengan tinggi badan dibawah rata-rata di usianya, pertumbuhan tulang anak yang tertunda, berat badan lebih rendah dibandingkan dengan anak seusianya, dan proporsi tubuh yang cenderung normal tapi tampak lebih muda atau kecil untuk seusianya.

Perlu dicatat bahwa tidak semua anak yang pendek menderita stunting, namun anak stunting pasti bertubuh pendek.

Apa dampak stunting?

dr. Desi Fajar Susanti, M.Sc, Sp.A menunjukkan berbagai dampak masalah stunting di Indonesia, baik dari aspek kesehatan maupun ekonomi. Dilihat dari segi kesehatan, stunting berdampak pada terhambatnya tumbuh kembang anak, seperti berat lahir rendah, kecil, dan tubuh kurus dan hambatan perkembangan kognitif dan motorik anak.

Stunting juga bisa menyebabkan gangguan metabolik pada saat dewasa dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular, seperti diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan lain sebagainya.

Jika dilihat dari segi ekonomi, stunting juga menghambat kesejahteraan masyarakat dan menimbulkan kerugian setiap tahunnya sebesar 2-3 % dari GDP. Hal ini bisa terjadi karena anak yang mengalami kondisi stunting berpeluang mendapatkan penghasilan 20 persen lebih rendah dibandingkan anak yang tidak mengalami stunting ketika dewasa.

Apa saja faktor terjadinya stunting?

Dilansir dari laman yang sama, beberapa faktor ternyata mempengaruhi tingkat stunting di Indonesia. Beberapa diantaranya karena keterbatasan dalam memberikan asupan gizi yang cukup bagi anak sejak di dalam kandungan. Ini bisa dipicu karena minimnya edukasi orang dewasa terkait asupan nutrisi yang dibutuhkan anak, dan kemiskinan.

Selain itu, ketersediaan bahan makanan di daerah setempat juga bisa berpengaruh. Serta, kondisi sanitasi dan ketersediaan air bersih juga menjadi faktor yang memengaruhi stunting. (*)