Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Bencana banjir yang kembali terjadi berdampak juga pada gagal panen akibat lahan pertanian yang ikut terendam banjir.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya puso bagi ribuan petani, yang salah satunya juga terjadi di wilayah Desa Karangrowo Kecamatan Jakenan.
Berdasarkan pengakuan dari salah satu petani, Trisno Utomo mengatakan setidaknya hampir keseluruhan area persawahan di Desa Karangrowo terendam banjir.
Hal tersebut menjadikan padi yang rata-rata berumur 30 hari dipastikan mati dan tidak bisa dipanen.
“Kalau musim tanam kami di sini sudah selesai, lahan persawahan keseluruhan mengalami puso, sementara padi sudah berumur 30 hari,” ungkapnya.
Pihaknya mengungkapkan setidaknya ada sekitar 25 hektar lahan pertanian yang terdampak tersebut. Dimana ketinggian air yang merendam lahan pertanian capai setinggi 1 meter.
Trisno mengharapkan adanya bantuan dari asuransi pertanian dapat segera cair merespon kejadian puso tersebut.
Namun hingga kini diketahui belum ada titik terang terhadap pencairan asuransi tersebut, padahal dirinya mengaku pengajuan sudah dilakukan sejak 2023 lalu.
“Tentunya harapan kami ada asuransi pertanian, namun masih ada kendala juga. Kami dulu di 2023 sudah mengajukan tapi belum ada kepastian hingga kini. Padahal dulu juga sudah sempat serah terima di Pekalongan dulu itu,” terangnya lebih lanjut.
Ia juga mengatakan para petani juga telah membayarkan premi yang dibebankan kepada petani untuk asuransi tersebut.
Menyikapi hal tersebut, dirinya berharap adanya komitmen pihak asuransi dalam merespon puso yang terjadi pada kali ini.
“Kurang tahu ya, kenapa kok hingga banjir kali ini belum ada asuransi yang direalisasikan,” tegas Trisno. (Asy)