Soal 75 Ribu KJP Dicabut, Fraksi PKB: Mereka Jelas-Jelas Membutuhkan

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD Jakarta Hasbiallah Ilyas menanggapi aduan masyarakat ke PDIP tentang pencabutan 75 ribu penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).

Menurutnya, Pemprov Jakarta harus menganalisis kembali temuan tersebut karena masyarakat membutuhkan bantuan sosial (bansos).

“Hampir setiap seminggu sekali pasti ada yang melapor tentang ini. Memang kesalahannya Pemprov kenapa dari awal itu tidak cermat pendataan. Sekarang pun yang dicabut… semalam saya kasih contoh, semalam ada yang datang ke tempat saya, mereka jelas-jelas membutuhkan tapi dicabut,” kata Hasbiallah, Kamis (8/8/2024).

Selanjutnya, dia mengatakan tak ingin pemadanan data penerima manfaat bansos dijadikan alasan karena pencabutan dilakukan untuk pengalihan anggaran.

“Jadi pencabutan ini sebenarnya hanya alasan inilah, itulah, pendataannya lah kurang, yang sebenarnya menurut pengamatan kami ini dananya mau dipakai ke pembangunan yang lain,” ujarnya.

“Itu kan kesalahan Pemprov memberikan ke tempat yang salah. Kedua, saya tidak yakin itu dengan 75 ribu, jadi yang benar menurut saya ini dananya mau dipakai ke tempat lain, dialihkan ke tempat lain. Itu hanya alasan kok. Karena pendidikan pemprov ini bukan prioritas, mereka pembangunan,” sambungnya.

Lebih lanjut, Hasbiallah juga mengklaim pihaknya menerima laporan tentang pencabutan KJP dan KJMU karena masyarakat yang membutuhkan justru dicabut.

“Bukan hanya ke fraksi, ke per anggota PKB hampir setiap hari melaporkan hal ini. Sudah pendidikan mahal, ekonomi menurun, daya beli masyarakat menurun, nggak ada ini Pemprov ini rasa terketuk hatinya nggak ada, itu yang dialami hari ini oleh masyarakat,” katanya.

Kemudian, dia meminta Pemprov Jakarta mengkaji kembali tentang 75 ribu penerima KJP dan 3 ribu KJMU dicabut.

“Harus ditinjau ulang, nggak bisa nggak ditinjau ulang, kasihan masyarakat yang memang membutuhkan dicabut, harus lebih dipilah lagi,” pungkasnya. (*)