Doa Mendapatkan Nafkah Halal untuk Keluarga

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Seorang suami memiliki kewajiban memberikan nafkah yang halal kepada istri dan anak-anaknya. Selain halal, keluarga hendaknya diberikan nafkah yang ma’ruf atau bisa diartikan menurut tradisi yang berlaku, sesuai kemampuan, tidak berlebihan, dan tidak pula terlalu sedikit.

Allah SWT berfirman dalam Al-Baqarah ayat 233,

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا

Artinya: “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf.”

Imam Ibnu Katsir menjelaskan nafkah ini disesuaikan dengan kemampuan pihak suami dalam hal kemampuan ekonominya, seperti yang dijelaskan di dalam firman-Nya dalam At-Talaq ayat 7.

لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتاهُ اللَّهُ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْساً إِلَّا مَا آتَاهَا سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْراً

Artinya: “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekadar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan,” (At-Talaq: 7).

Rasulullah SAW juga bersabda, “Hak mereka (istri) atas kalian (suami) adalah agar kalian memberi rezeki dan pakaian kepada mereka dengan cara yang baik,” (HR Muslim).

Untuk mendapatkan nafkah yang halal dan cukup, umat Islam bisa membaca doa ini setiap harinya. Dalam kitab Kaifa Takuunu Ghaniyyan karya Habib Muhammad bin Alawiy bin Umar Alaydrus, terdapat satu amalan berupa doa mencari nafkah yang halal.

Doa mendapat nafkah halal

اللهم ارزقني في البلد بين الأهل والولد من غير كد ولا نكد بحق قل هو الله أحد الله الصمد لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد

Allahummarzuqnii fil-baladi bainal-ahli wal-waladi min ghoiri kaddin wa laa nakadin bi-haqqi qul huwallahu ahad; allahush-shomad; lam yalid wa lam yuulad; wa lam yakun lahu  kufuwan ahad.

Artinya: Ya Allah berikanlah rezeki kepadaku di dalam negeriku antara keluarga dan anak keturunanku tanpa adanya susah payah dan gangguan dengan (perantara) kebenaran (surah Al-Ikhlas): Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu satupun yang setara dengan-Nya.” (*)