Meski Ada Keluhan, Kemenkes Tetap Gunakan Vaksin AstraZeneca

Jakarta, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Kementerian Kesehatan RI masih memberikan izin penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca meski banyak keluhan usai vaksinasi. Vaksin ini juga tetap akan diberikan kepada warga dengan usia di bawah 30 tahun.

Hal tersebut mengikuti rekomendasi Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Juru bicara vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya mengikuti rekomendasi Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait hal ini.

“Sampai saat ini sesuai dengan izin penggunaan darurat BPOM dan juga rekomendasi ITAGI, vaksin AstraZeneca digunakan di atas usia 18 tahun,” ujar Juru bicara vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Sabtu (22/5/2021).

Baca juga: Tiba di Indonesia, AstraZeneca Digunakan di Tahap II Vaksinasi

Meski demikian, Kemenkes masih menunggu kajian maupun rekomendasi lebih lanjut dari BPOM, ITAGI, maupun organisasi profesi secara resmi terkait keputusan membatasi pemakaian vaksin AstraZeneca pada usia tertentu.

Akan tetapi, Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Zubairi Djoerban menyarankan vaksin AstraZeneca tidak digunakan bagi penerima berusia di bawah 30 tahun.

“Saya menyarankan agar sementara [karena] belum ada bukti ilmiah di Indonesia, kita mengikuti rekomendasi Inggris.”

“Jangan memberikan vaksin AZ (AstraZeneca) pada orang sehat yang berumur kurang dari 30 tahun,” lanjut Zubairi.

Baca juga: 4 Dokter-ASN Jadi Tersangka Penjual Vaksin Covid-19 Ilegal

Pendapat tersebut ia sampaikan berkaca pada pengalaman penyuntikan vaksin covid-19 yang menyebabkan pembekuan pembuluh darah vena dan meninggalnya 49 penerima vaksin hingga 28 April 2021.

Zubairi mengatakan dari 22,6 juta penduduk Inggris yang sudah menerima vaksin, terjadi pembekuan darah pada setiap 10,5 per 1 juta suntikan yang diberikan.

Zubairi menjelaskan, memang tidak ada pengobatan atau vaksin yang bebas dari risiko. Meski begitu ia mengamini penggunaan AstraZeneca lebih banyak manfaat ketimbang risiko.

Namun ia menyarankan penerima vaksin di bawah usia 30 tahun lebih baik diberikan vaksin merek lain.

“Sejak April lalu, Inggris pun hanya memberi AstraZeneca untuk mereka yang berusia di atas 30 [tahun]. Bagi mereka yang di bawah 30 [tahun], pemerintahnya memberikan alternatif untuk menggunakan vaksin jenis lain,” tambah dia. (*)

Baca juga: Rp105 Miliar Dana Refocusing Pati untuk Program Vaksinasi

 

Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Kemenkes Kukuh Pakai AstraZeneca untuk Usia di Bawah 30 Tahun”.