palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sekjen PDI Perjuangan, Hasto memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menjadi saksi terkait kasus dugaan korupsi di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub).
Hasto mengungkapkan bahwa dirinya akan memberikan keterangan yang sebenarnya saat pemeriksaan.
“Sebagai warga negara yang punya tanggung jawab terhadap hukum saya datang dan sikap saya tidak setengah-setengah. Saya akan memberikan keterangan yang sebaik-baiknya,” kata Hasto.
Ia mengatakan tidak ada dokumen yang dibawa, hanya saja dirinya akan berkata jujur.
Pemeriksaan hari ini berkenaan dengan kapasitasnya yang pernah menjabat sekretaris pemenangan tim kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
“Saya membawa ketetapan hati untuk berbicara kebenaran,” katanya.
“Sebagaimana yang saya sampaikan hari Kamis lalu bahwa hari ini saya datang memenuhi panggilan dari KPK untuk berikan keterangan yang sebenarnya dalam kapasitas saya sebagai sekretaris tim pemenangan Bapak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin tahun 2019,” imbuh dia.
Sebelumnyam Hasto juga beberapa kali memenuhi panggilan KPK soal kasus Harun Masiku. Dan hari ini, kali pertama Hasto diperiksa dalam kasus korupsi DJKA.
“Bahwa penyidik KPK sejak tanggal 22 Juli sampai dengan 2 Agustus 2024 melakukan serangkaian upaya paksa berupa penggeledahan, penyitaan, dan pemasangan plang di tiga kota/kabupaten, yaitu Jakarta, Semarang, dan Purwokerto,” kata Jubir KPK Tessa Mahardhika Sugiarto kepada wartawan, Rabu (9/8).
Tessa mengungkapkan bahwa total aset yang disita sebesar Rp27 miliar.
“Penyitaan terhadap empat obligasi yang berada pada dua perbankan dengan nilai masing-masing Rp 4 miliar dengan bunga sebesar Rp 600 juta serta Rp 2,28 miliar dengan bunga sebesar Rp 300 juta. Penyitaan uang tunai sebesar Rp 1, 38 miliar,” ujar Tessa.
“Total yang disita adalah sekurang-kurangnya sebesar Rp 27.433.065.497,” katanya.
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com